KBRN,Lhokseumawe : Jumlah Kasus Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kota Lhokseumawe tergolong tinggi. Hal ini disampaikan Kepala Puskesmas Mon Geudong, Kec.Banda Sakti Lhokseumawe, Dokter Amrullah kepada RRI pada Selasa (14/10/2025).
Per September 2025, Amrullah membeberkan data terkini kunjungan pasien dengan diagnosa ISPA di Puskesmas Mon Geudong yang berjumlah 470 kasus, yang terdiri dari 340 Common Cold (infeksi virus ringan pada saluran pernafasan) dan 130 kasus kategori infeksi akut. Angka ini menurutnya tergolong tinggi.
"Dominasi flu, pilek, demam dan batuk ringan," papar Amrullah.
Lewat Program Bincang Pagi RRI Lhokseumawe Amrullah juga mengungkap beberapa penyebab meningkatnya kasus ISPA, salah satunya dikarenakan faktor cuaca yang berubah-ubah.
"Cuaca Panas yang cendrung kering, dan tiba-tiba berubah hujan dan lembab, bisa menjadi pemicunya,"ujar Amrullah.
Ia menjelaskan bahwa kondisi cuaca yang berubah-ubah mempercepat munculnya bakteri dan virus penyebab ISPA dan mempermudah penularan dari satu orang ke orang lainnya. Selain itu faktor udara yang tercemar (polusi), asap rokok, dan lingkungan yang tidak bersih juga bisa memicu munculnya ISPA.
Amrullah berpesan kepada masyarakat untuk tidak menyepelekan penyakit ISPA, karena bila tak ditangani bisa memicu gejala gawat darurat berupa demam tinggi, sesak nafas, batuk parah dan kehilangan kesadaran.
"Di level parahnya juga bisa mengalami Pneumonia (Infeksi Paru-paru)," ujar Amrullah.
Bila gejala ringan, dan sudah mengkonsumsi obat-obatan, ISPA akan sembuh dengan sendirinya. Namun apabila gejala masih berlanjut lebih dari 14 hari, maka harus mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Sumber: rri.co.id
.png)